LANGKAH LANGKAH PEMERIKSAAN DAN PENGAMBILAN BUKTI AUDIT SISTEM INFORMASI
Pengambilan bukti audit
Sistem Informasi
1. Observasi
atau pengamatan atas kegiatan yang akan diaudit
2. Review atas dokumentasi : SOP, RCM, SO.
3. Diskusi
dengan auditee mengenai aktivitas mereka dan bagaimana melaksanakan prosedur
tertentu.
4. Questionnaires
: mengumpulkan data mengenai sistem terkait
5. Physical
examination : Pemeriksaan fisik atas kondisi aset berwujud seperti
perlengkapan, persediaan, atau kas.
6. Re-performance
: Melakukan perhitungan ulang atas suatu catatan dan laporan
7. Konfirmasi
: Melakukan konfirmasi dengan pihak ketiga untuk membuktikan kebenaran atas
suatu catatan atau laporan.
8. Vouching
: Pemeriksaan kesesuaian suatu transaksi atau perhitungan dengan dokumen
pendukungnya.
9. Prosedur
analitis : Melakukan perbandingan dan trend antara suatu catatan atau informasi
dengan catatan yang sama pada periode sebelumnya atau pada lokasi yang lain.
2. EVALUASI BUKTI AUDIT
1.
Auditor mengevaluasi bukti
audit dengan tujuan untuk memutuskan apakah bukti-bukti tersebut mendukung
kesimpulan audit atau tidak.
2.
Apabila bukti audit dirasa
kurang mendukung, maka auditor akan merencanakan dan menjalan kan prsedur
tambahan sampai bukti yang cukup dapat dikumpulkan untuk membuat kesimpulan
audit.
3.
Materiality.
4.
Masalah penilaian mengenai apa
yang penting dan tidak penting berdasarkan suatu situasi.
5.
Lebih cocok untuk audit
eksternal yang berfokus pada kejujuran pelaporan keuangan.
6.
Kurang applicable untuk internal
audit yang berfokus pada tingkat kesesuaian terhadap kebijakan manajemen.
7.
Reasonable Assurance (Keyakinan
yang wajar).
8.
Audit untuk mencari keyakinan
yang wajar bahwa tidak ada kesalahan yang material dalam informasi atau proses
yang diaudit.
9.
Terdapat resiko bahwa
kesimpulan audit tidak benar.
10.
Ketika resiko inheren dan
resiko pengendalian tinggi, maka auditor harus mendapatkan keyakinan yang lebih
besar untuk mengimbangi resiko yang lebih besar tersebut.
3.
Tahap-tahap
Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi dapat dilakukan dengan berbagai
macam tahap-tahap. Tahap-tahap audit terdiri dari 5 tahap sebagai berikut :
1.
Tahap pemeriksaan pendahuluan
Sebelum auditor menentukan
sifat dan luas pengujian yang harus dilakukan, auditor harus memahami bisnis
auditi (kebijakan, struktur organisasi, dan praktik yang dilakukan). Setelah
itu, analisis risiko audit merupakan bagian yang sangat penting. Ini meliputi
review atas pengendalian intern. Dalam tahap ini, auditor juga mengidentifikasi
aplikasi yang penting dan berusaha untuk memahami pengendalian terhadap
transaksi yang diproses oleh aplikasi tersebut. pada tahap ini pula auditor
dapat memutuskan apakah audit dapat diteruskan atau mengundurkan diri dari
penugasan audit.
2.
Tahap pemeriksaan rinci.
Pada tahap ini auditnya
berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami pengendalian yang
diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat memperkirakan bahwa
hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah
struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak. Kuat
atau tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam
menentukan langkah selanjutnya.
3.
Tahap pengujian kesesuaian.
Dalam tahap ini, dilakukan
pemeriksaan secara terinci saldo akun dan transaksi. Informasi yang digunakan
berada dalam file data yang biasanya harus diambil menggunakan software CAATTs.
Pendekatan basis data menggunakan CAATTs dan pengujian substantif untuk
memeriksa integritas data. Dengan kata lain, CAATTs digunakan untuk mengambil
data untuk mengetahui integritas dan keandalan data itu sendiri.
4.
Tahap pengujian kebenaran bukti.
Tujuan pada tahap
pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten.
Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at.all. 1981) :
1) Mengidentifikasi
kesalahan dalam pemrosesan data
2) Menilai
kualitas data
3) Mengidentifikasi
ketidakkonsistenan data
4) Membandingkan
data dengan perhitungan fisik
5) Konfirmasi
data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.
5.
Tahap penilaian secara umum atas hasil pengujian.
Pada tahap ini auditor
diharapkan telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang diperoleh dapat
atau tidak mendukung informasi yang diaudit. Hasil penilaian tersebut akan
menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatanya dalam laporan auditan.
Auditor harus mengintegrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang
diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur pengendalian intern
yang diterapkan perusahaan, yang mencakup :
(1) pengendalian umum,
(1) pengendalian umum,
(2) pengendalian aplikasi,
yang terdiri dari :
(a) pengendalian secara
manual, (b) pengendalian terhadap output sistem informasi, dan (c) pengendalian
yang sudah diprogram.
0 Comments:
:) TOLONG BERIKAN KRITIK , PENDAPAT & SARAN ANDA PADA KOLOM KOMENTAR :d
TERIMA KASIH :))